Masih adakah setitik cahaya untuk industri lampu dalam negeri.

Sesi diskusi kelompok perumusan masalah (22/05/2017)

Pada tanggal 22 Mei 2017 GAMATRINDO mewakili industri lampu dalam negeri diundang untuk berpartisipasi dalam merumuskan program Efisiensi Energi yang didukung oleh UNDP dan Direktorat Konservasi Energi, Kementerian ESDM. Acara diawali dengan pembukaan oleh Direktur Konservasi Energi, Farida Zed. Dalam sambutan pembukaan, Direktur Konservasi Energi pada prinsipnya bahwa  dalam pelaksanaan progam Efisiensi Energi ini agar menggunakan produksi lampu buatan dalam negeri. Dalam hal ini, GAMATRINDO  sangat mengapresiasi atas dukungan dari Pemerintah untuk pertumbuhan industri dalam negeri dengan memanfaatkan pasar domestik sebagai basis pembangunan. Selanjutnya wakil UNDP menyampaikan maksud dan tujuan program Efisiensi Energi yaitu yang difokuskan penggunaan lampu LED untuk penggunaan umum termasuk lampu pencahayaan jalan umum (PJU). Sehingga diharapkan selain penghematan energi diperoleh juga penghematan anggaran dalam pengelolaan PJU oleh Pemprov dan Pemkab/Pemkot.

Sebelum acara diskusi, GAMATRINDO diberi kesempatan untuk menyampaikan kemampuan dan hambatan  yang dimiliki para anggota dalam memenuhi kebutuhan pasar untuk lampu LED  PJU termasuk  lampu LED  umum. Secara garis besar GAMATRINDO menekankan  bahwa kemampuan industri lampu dalam negeri sudah mampu memasok kebutuhan berbagai jenis lampu LED. Masalah utama yang dihadapi saat ini, adalah pasar lampu LED dalam negeri, khususnya yang menggunakan anggaran Pemerintah belum berpihak kepada produk lokal. Sementara itu, pengadaan barang/jasa Pemerintah telah diatur oleh regulasi yaitu Perpres No.54 Tahun 2010 yang sudah dirubah empat kali. Masih sangat dirasakan sampai saat ini, minimnya keberpihakan Kementerian/Lembaga Pemerintah pusat/daerah kepada lampu buatan dalam negeri. Sehingga untuk dapat bertahan hidup industri lampu dalam negeri harus berjuang sendiri dinegeri sendiri dalam menghadapi tantangan dan permasalahannya dipasar lokal yang sudah sangat terbuka dengan luas bentang wilayah Indonesia yang sangat luar biasa. Sementara itu,  dengan berbagai alasan  banyak K/L dan Pemda/Pemkot melakukan penggantian maupun pemasangan baru lampu PJU lebih banyak menggunakan lampu LED  PJU impor. Salah satu kekuatiran mereka adalah masih meragukan mutu dari produk lokal dibandingkan lampu PJU impor, khususnya produk multinasional.

Dalam era digital ini, Pemerintah juga mengembangkan e-purchase melalui e-katalog. Namun minimnya dukungan dari Pemerintah juga masih tampak kepada industri lokal. Tidak mudah bagi  industri lampu dalam negeri mengakses kedalam portal e-katalog. Dimana dari daftar yang ada tampak yang terlihat lebih didominasi oleh produk lampu impor . Sementara banyak pengadaan lampu LED termasuk PJU oleh Pemda/Pemkot lebih menyukai lewat e-katalog. Sehingga timbul pertanyaan masih adakah harapan untuk mengembangkan industri lampu di negeri sendiri. Mengutip penyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Aryaduta Hotel, Jakarta (27/10/2015) yang sampai saat ini masih relevan bahwa produk dalam negeri masih sulit untuk berdaulat di negeri sendiri. Meskipun perekonomian  dalam negeri saat ini sudah memasuki era perekonomian global, akan tetapi dalam prakteknya di negara maju tetap ada upaya yang boleh dikategorikan sebagai smart policy  tujuan utamanya menghambat impor produk yang sudah diproduksi di negaranya. Jadi seyogyanya bangsa Indonesia tidak perlu takut dan terlalu polos dalam menerapkan globalisasi ekonomi. Jangan sampai karena ketakutan oleh gertakan negara lain, maka pasar domestik hanya menjadi bancakan negara lain. Sementara katanya bangsa Indonesia masih perlu banyak lapangan pekerjaan.

Oleh karena itu, dalam acara diskusi dan perumusan masalah, GAMATRINDO lebih menekankan bagaimana caranya agar pasar dalam negeri yang  dibawah kendali Pemerintah baik Pemda maupun Pemkot untuk lebih mengutamakan produk lampu dalam negeri. Anggota GAMATRINDO menawarkan keunggulan dalam pelayanan purna jual karena lokasi pabrik ada di wilayah Indonesia selain harga dan mutu dapat bersaing dengan lampu impor.

Acara yang dilaksanakan di Bali tersebut masih tahap awal untuk mendapatkan rumusan yang tepat dalam program Efisiensi Energi melalui penggunaan lampu LED didalam pengelolaan PJU maupun lampu LED untuk umum. Untuk itu, anggota GAMATRINDO agar mulai konsolidasi untuk memperkuat kemampuannya dalam mendukung program Efisiensi Energi tersebut. Semoga setitik cahaya lampu yang tersisa dapat membesar untuk pertumbuhan industri lampu nasional. Semoga.